Kangkangi UU Nomor 41 Tahun 2009 Diduga Puluhan Hektar Sawit Ditanam Dilahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

 
Selasa, 31 Jan 2023  13:33


Ditempat terpisah Edi Warsito.SH Ketua FPII ( FORUM  PERS INDEPENDEN INDONESIA ) Bangaka Belitung mengkeritisi, " sebenarnya kalau masalah lahan pertanian pangan, mungkin sebelum sawah atau sebut saja kawasan persawahan, karena luasnya sudah puluhan hektar, tentunya sudah menghabiskan dana yang bukan sedikit, dengan harapan kedepan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, " kata Edi mengawali.
 
Lebih jauh ditambahkannya, " tentunya sebelum proyek ini ada, sudah dibentengi dengan rambu rambu, atau aturan aturan, untuk mengamankan kawasan tersebut, disitu dilindungi dengan Perda Nomor 1 Tahun 2014 dengan Perbup nomor 25 tahun 2022 bahkan Undang Undang Nomor 41 tahun 2009, dan itu semua harus dikawal dan siapa yang mengawal, tentunya aparatur negara yang terkait, karena proyek ini dibangun dengan dana APBD dan APBN tentunya harus dilindungi, karena merupakan aset negara, " jelas Edi

" Kalau dalam perjalanan nya ada penyimpangan tentunya harus ditegur, diingatkan, kalau bantah harus ditilang, seperti lalu lintas,  jangan dibiarkan sampai berlarut larut, masa dilahan pertanian pangan berkelanjutan, ditumbuhi puluhan hektar sawit, kok dibiarkan, itu dak elok lah, minta penegak hukum segera menindak lanjuti atas kelalaian itu," tegas Edi mengingatkan.

" Kalau sawah yang digarap masyarakat tidak berhasil,kan harusnya bisa diganti tanaman lain seperti sayuran atau palawija hanya masyarakat penggarap perlu bimbingan aparat terkait agar yang digarap bisa berhasil karna disana  banyak ahli pertanian yang bisa membimbing, " jelas Edi.


Hal itu jangan sampai terulang lagi kalau masyarakat mengajukan pencetakan sawah berapa puluh hektarpun dilaksanakan,tapi begitu selesai pencetakan maka selesai juga tugas aparat pertanian, jadi tugas aparat pertanian hanya sampai selesai pencetakan sawah, selebihnya bukan tanggung jawab mereka lagi, hal itu sangat tidak benar, " tutup Edi mengakhiri.

Jurnalis : Kemis team

Advertisement

Berita Terkait