Jengkel Harga Anjlok, Pinsar Gelar Aksi Obral Ayam Ras
Lantaran jengkel akibat harga daging ayam ras anjlok di luar estimasi dalam beberapa minggu terakhir ini, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) Jawa Tengah menggelar aksi obral ayam ras dengan harga murah, Senin (24/6).
Dalam obral di pinggir jalan Adi Sucipto, tepatnya di sebrang bekas pabrik gula Colomadu Karanganyar itu, satu ayam dalam kondisi normal seberat dua kg yang biasanya seharga Rp 40.000 per ekor dijual Rp 25.000. Dalam aksi obral murah itu, Pinsar menyediakan 80 ekor ayam ras, baik yang masih hidup maupun yang berwujud daging. Termasuk menyiapkan 30 ribu ekor, yang rencananya dibagi gratis pada masyarakat Jawa Tengah dan DIY.
Menurut Ketua Pinsar Indonesia Jateng Parjuni, aksi obral murah ayam itu sebagai bentuk protes kepada pemerintah. "Sebab, selama ini sudah banyak para peternak ayam mandiri yang gulung tikar," kata dia.
Lebih lanjut Parjuni mengatakan, anjloknya harga jual ayam ras di pasaran dinilai sudah di bawah biaya produksi yang dikeluarkan peternak. Meski harga pokok produksi (HPP) Rp 18.500 per kg, namun kenyataannya harga jual saat ini hanya Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kg.
Menurut dia, anjloknya harga daging ayam itu sudah mulai terasa sejak April lalu, saat Lebaran tidak seberapa naiknya, dan hingga saat ini harganya tetap rendah. Sehingga, kerugian peternak sudah tidak terhitung lagi. Jadi wajar kalau para peternak banyak yang menutup usahanya.
Advertisement
"Anjloknya harga daging ayam ras di pasaran lebih disebabkan kelebihan suplai. Ini terjadi karena tidak adanya regulasi dari pemerintah untuk melakukan pembatasan produksi," jelasnya.
Beberapa pekan lalu, kata dia selanjutnya, sebenarnya sudah ada keputusan dari pemerintah untuk melakukan pemangkasan produksi bibit sebesar 30 persen dari total populasi. Tujuannya untuk menyetabilkan harga. "Tapi kenyataannya saat ini belum ada tindak lanjut," ujarnya.