Jejak Ratu Bagus Mat Ali di Batin Nihan

 
Minggu, 15 Ags 2021  08:11

300x200

Kisah-kisah aneh yang ingin disampaikan Wayan Sutris sebenarnya masih cukup banyak namun kesempatan mengobrol kami harus terputus dengan kedatangan alat berat yang memang sedang ditunggu. Mardinata kemudian berajak menghampirinya untuk menyampaikan beberapa pesan pada operator dan tak lama berselang, wayan Sutris segera ikut mendekat.

“Utamanya jalan menuju makam,” kata Mardinata pada Wayan Sutris dan operator. “Selebihnya benahi juga jalan seputar dusun dan jalan masuk yang berbatasan langsung dengan P.T Silva.”

“Siap, Pak Dewan!” sahut Wayan Sutris.

“Jangan lupa, siapkan orang untuk memandu agar alat berat bisa bekerja secara maksimal,” imbuh Mardinata.

Advertisement

“Siap, Pak Dewan!”

Ketika Mardinata mulai berbalik dan saya dan Apriadi mendekati Wayan Sutris, setengah tersenyum, lelaki berikat kepala itu kemudian berucap:

“Sejak dusun ini berdiri, baru kali ini ada bantuan alat berat yang masuk. Selama ini semuanya kami lakukan dengan gotong royong manual.”

Dan, Mardinata sama sekali tak mendengar ucapan penuh haru itu. (FajarLAI)

Berita Terkait