Hilirisasi Digital, Makhluk Apakah Itu?
Hilirisasi digital mendadak menjadi perbincangan usai disampaikan oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakanuming Raka saat debat calon presiden Jumat (22/12) lalu.
Hilirisasi digital menjadi istilah baru dan belum ada definisi baku.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan hilirisasi mengacu pada proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi, sedangkan istilah digital berkaitan dengan penggunaan komputer atau internet dalam mengolah informasi. Keduanya bersatu dalam konsep hilirisasi digital, yang menjadi fokus dalam mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia.
Menurut Ketua Harian Pernusa, Andi Hakim, meski istilah tersebut masih baru, namun bukan berarti tidak penting, bukan pula istilah yang mengada-ada.
Menurutnya, hilirisasi digital secara parsial sudah berjalan di sektor transportasi dan retail misalnya. Dengan endorse dari pemegang kebijakan, hilirasasi digital diharapkan merambah ke semua sektor, teknologi digital dapat dimanfaatkan baik di dunia usaha, sosial maupun pendidikan.
Advertisement
"Jadi saya memahami hilirisasi digital adalah kemudahan serta pemerataan akses teknologi digital, yang tentunya dimulai dengan memperkuat di hulunya yaitu dengan infrastruktur teknologi komunikasi dengan kecepatan tinggi, merata ke seluruh lapisan masyarakat dan tentunya murah," ujar Andi Hakim.
Praktisi hukum senior itu menandaskan bahwa internet di Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga masih tergolong lambat dan mahal.
"Jika belum merata tentu bisa kita maklumi mengingat kondisi geografis negara kita yang terdiri dari ribuan pulau, serta masih banyak wilayah yang belum terjangkau," imbuhnya.
Setelah infrastruktur, berikutnya adalah sumber daya manusia (SDM) yang menguasai artifisial intelligence (AI), big data, blockchain, cyber security, dan sudah pasti pengembangan aplikasi sesuai kebutuhan atau target sasaran.