Heboh, Tari massal Wali Jamaliha di Banten Peraih Piagam MURI Dunia Ternyata bukan hanya diprotes Tim Andra Soni, Tapi juga Menyayat hati ribuan Pelajar, Yuk Simak Selengkapnya !
Yadi mengungkapkan, Beberapa kepala sekolah mengeluh, karena sewa seragam tari itu berkisar Rp 100.00 sampai Rp 400.000. Sementara jumlah siswa yang harus dikirim mulai dari 10 siswa hingga 100 siswa. Tergantung jauh dekatnya dari lokasi tempat tari.
Masih kata Yadi, menghitung seragam kaus hitam dengan aksesorinya berupa hijab hingga ke kalung diasumsikan Rp 200.000. Dengan jumlah siswa-siswa sebanyak 24.000, maka diduga dana BOS yang tergunakan sekitar Rp 4,8 miliar untuk seragam.
Sedangkan untuk makan minum dan transpor peserta, diperkirakan Rp 100.000 per siswa dikalikan 24.000 udah Rp 2,4 miliar.
Menyakiti ribuan siswa
Perolehan piagam Rekor Dunia untuk Tari Wali Jamaliha yang didapat Pemprov Banten dari MURI menyisakan luka yang mendalam bagi ribuan belajar di Banten.
Advertisement
Usai perolehan piagam tersebut, ribuan pelajar di Banten tertunduk lesu karena mereka gagal tampil menari pada acara Hari Kesehatan Nasional (HKN) di area Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi (KP3B) Banten, Kecamatan Curug, Kota Serang, Rabu (11/12/2024).
Padahal mereka sudah melakukan latihan selama berbulan-bulan guna memecahkan rekor MURI kategori penari kolosal terbanyak.
Seperti diberitakan, Pemprov Banten berencana untuk menyuguhkan 24.000 pelajar untuk terlibat dalam pemecahan rekor MURI menari kolosal tersebut. Namun, pada H-1 acara, pihak panitia membatalkan 9.000 pelajar untuk tampil.
Mereka terdiri dari 3.000 pelajar dari Kabupaten Lebak, 3.000 pelajar dari Kabupaten Pandeglang dan 3.000 pelajar dari Kota Cilegon.