Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Formasi Indonesia Satu Ajak Semua Pihak Jaga Kondusifitas

Foto: Dewan Pengarah Formasi Indonesia Satu (FIS), Dion Agung. (Dok. DPP FIS)
Jumat, 18 Apr 2025  17:36

Kebijakan tarif resiprokal ke banyak negara yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu, memicu perang dagang.

Dampak lebih jauh kita saat dihadapkan pada gejolak global yang tidak menentu, timbul berbagai dampak dan risiko mulai dari guncangan rantai pasok global, nilai tukar dollar Amerika hingga risiko perlambatan perekonomian global.

Demikian disampaikan oleh Dewan Pengarah Fornasi Indonesia Satu (FIS), Dion Agung, melihat perkembangan situasi global belakangan ini.

"Dunia masih penuh `cobaan`, setelah covid-19, perang Russia-Ukraina, Konflk Israel-Palestina, kini kita harus menghadapi dampak dari kebijakan kontroversial Amerika itu," ujar Dion.

Memang, Indonesia memilih jalur diplomasi dengan melakukan negosiasi dengan diutusnya tim yang dipimpin oleh Menko Perekonomian yang sekaligus Ketua Dewan Pembina FIS, Airlangga Hartarto, namun negosiasi itu akan memakan waktu dengan hasil yang belum bisa diprediksi.

Advertisement

Selain itu, sebagian negara lain seperti China yang bereaksi dengan melakukan perang dagang, sedikit banyak Indonesia akan terkena imbasnya.

"Oke lah, apa yang sedang terjadi di tingkat global di luar jangkauan kita, Presiden Pak Prabowo beserta seluruh jajaran pemerintah pun pasti berupaya keras melakukan antisipasi dari berbagai aspeknya, tinggal kita sebagai masyarakat bagaimana harus bersikap," kata Dion Agung.

Dengan perkiraan terjadi pelambatan ekonomi, tentu juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat, bahkan kemungkinan yang lebih buruk adalah terjadi PHK di mana-mana akibat perusahaan-perusahaan harus melakukan efisiensi.

"Situasi seperti itu tentu berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. Nah, di sini lah peran kita sebagai masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas," jelasnya.

Berita Terkait