Disinyalir Oknum TNI AD Bermain Di Lokasi Tambang Emas Ilegal Pasaman Barat. Kabid Humas Polda Sumbar: Nanti Saya Cek Dulu
Pasaman Barat, Aliansinews - Hampir dua tahun masyarakat Pasaman Barat, Khususnya di wilayah Muara Mais, merasa gerah dengan adanya aktifitas pertambangan emas ilegal yang diduga adanya keterlibatan oknum TNI AD inisial PS yang bertugas di salah satu Koramil di Provinsi Sumatera Barat tersebut.
Aksi protes melalui unjuk rasa sudah kerap dilakukan oleh warga yang sangat keberatan dengan kegiatan pertambangan ilegal tersebut, mulai dari tingkat Desa bahkan sampai provinsi namun tidak membuahkan hasil.
Ada juga informasi yang dihimpun melalui nara sumber yang rumahnya tidak jauh dari tempat penambangan tersebut menuturkan bahwa beberapa pengelola lokasi ilegal itu pernah mengancam dirinya akan “dilenyapkan” bila mana kembali menyuarakan protes terkait adanya penambangan tersebut kepada instansi pemerintah dan juga aparat penegak hukum.
“Aku pernah baya (Kawan-red/sebutan teman dalam bahasa mandailing) diancam Akan dilenyapkan kalau ikut lagi demo mengenai tambang itu,” cerita Lubis kepada media ini disebuah warung kopi seputaran kawasan penambangan tersebut, Senin (13/1) sekitar pukul 14.30 WIB.
Ada lima nama orang disebut masyarakat yang menjadi bagian pengelola tambang itu salah satunya Nasir (57) yang katanya “Pecatan” anggota TNI AD sekaligus sebagai ujung tombak dalam kegiatan yang sangat mencemarkan lingkungan tersebut.
Advertisement
Pria berkulit hitam itu sering dilihat warga lalu lalang melintas di kawasan Silaping juga Aek Nabirong yang diduga kuat untuk memantau sekaligus “Menjaga” tempat yang mereka jadikan lumbung uang ilegal itu.
Tidak hanya itu, PS yang diduga anggota TNI AD aktif itu juga sering mendatangi lokasi, seolah menunjukan kepada masyarakat bahwa tambang ilegal itu dibawah “Pertahanan” dirinya sehingga aparat penegak hukum terkesan melakukan pembiaran dengan durasi waktu sekitar dua tahun yang dianggap cukup lama dan banyak merugikan masyarakat.
Salah satunya sudah tidak ada lagi lubuk larangan untuk beramai-ramai menangkap ikan yang menjadi Favorit masyarakat bila hari raya tiba karena sejak adanya tambang ilegal tersebut sungai yang sebelumnya sangat jernih berubah total menjadi keruh karena tercemar akibat proses penambangan emas tersebut.
Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Dwi Sulistyawan Sik.,M.Si, seolah baru mengetahui adanya kegiatan itu saat dikonfirmasi oleh tim melalui pesan singkat Whatsapp selular miliknya dengan nomor 08137979xxxx Senin (13/1) sekitar Pukul 17.00 WIB.