Digelontor Anggaran Rp 15,9 Miliar, Proyek Jalan Raya di Kradenan Grobogan Ini Sudah 2 Kali Ambyar. Akses Sepanjang Belasan Meter Nyaris Putus
"Proyek jalan betonisasi itu tidak awet, hanya bertahan sampai sebulan dan saat itu tak bisa dilintasi pengendara. Pada akhirnya kami selaku warga sekitar yang lokasinya berdekatan dengan jalan itu jadi kesal dan prihatin karena tak kunjung adanya tindakan. Pihak warga sepakat patungan untuk mengurug jalan alternatif untuk keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, " beber Witono (53) salah satu tokoh masyarakat Desa setempat.
Biarpun oleh warga sekitar terpaksa berswadaya mengurug dengan material bebatuan untuk memudahkan pengguna jalan melintas. Namun bukan berarti letak posisi jalan yang ambles kondusif, karena saat hujan deras tetap menjadi kubangan dan tanah urug tergerus air.
"Jalan ini adalah akses perekonomian masyarakat menuju Sragen dan Ngawi. Kami terpaksa urunan beli batu 20 ritase. Satu ritase Rp 450 ribu. Pihak warga pun juga sudah melapor ke BPBD, PUPR dan Binamarga Jateng namun tak kunjung diperbaiki," tambahnya.
Disisi lain, juga adanya informasi akses jalan yang rusak diketahui juga unsur alam. Ada yang menyebut katanya tanah berair dan berlumpur jadi penyebabnya.
Harapan masyarakat pihak pemerintah segera merealisasikan perbaikan jalan Provinsi tersebut dikarenakan jalan itu jalur satu-satunya fasilitas roda transportasi darat menuju kabupaten lain atau sebaliknya. (kas/awi)
Advertisement