Digelontor Anggaran Rp 15,9 Miliar, Proyek Jalan Raya di Kradenan Grobogan Ini Sudah 2 Kali Ambyar. Akses Sepanjang Belasan Meter Nyaris Putus

Foto: Penambalan lokasi pembangunan infrastruktur proyek betonisasi jalan di Kabupaten Grobogan. (Dok)
Minggu, 19 Feb 2023  19:35

GROBOGAN - Kondisinya memprihatinkan, padahal tidak tanggung-tanggung oleh negara telah digelontor anggaran mencapai Rp 15,9 miliar. Proyek jalan raya umum yang belum lama dibangun itu, pada salah satu titik lokasi sepanjang belasan meter kondisinya ambyar dan ambles.

Data yang dihimpun Aliansi Indonesia KPK dilapangan, diketahui jalan penghubung antar wilayah di tiga Kabupaten itu tepatnya di Desa Bago, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Dan baru rampung dibetonisasi beberapa bulan lalu, saat ini ternyata ambles sedalam 5 meteran dan sepanjang 15 meteran jaraknya. 

Sedangkan proyek jalan sepanjang 2,8 kilometer itu baru selesai dibangun pada 22 Oktober 2022 kemarin. 

Diberitakan sebelumnya, PT Geonika Bahana Makmur Utama selaku penggarap proyek juga pernah memperbaiki kerusakan lokasi lain jalan dengan teknik pengaspalan dan tuntas pada 10 Desember 2022 yang lalu.

Namun dua pekan setelahnya pada 26 Desember, jalan yang diaspal justru kembali ambles. Pengaspalan pun hanya bertahan 15 hari dan ambles sedalam 5 meter dan panjang 10 meter. 

Advertisement

Terkait lokasi pembangunan infrastruktur proyek betonisasi jalan di Kabupaten Grobogan sendiri merupakan jalan akses besar dan jalur alternatif. Jalan raya di Kuwu Kabupaten Grobogan tersebut jika ke selatan menuju ke Desa Galeh Tangen Kabupaten Sragen, jika ke timur menuju Kabupaten Blora tembus Kabupaten Ngawi. 

Pengguna jalan harus waspada dan hati-hati, sebab jalan provinsi yang ambles tersebut posisinya nyaris putus, hanya menyisakan lebar setengah meter untuk akses pengendara. Jika tidak hati-hati, dijamin njungkel babak belur nungging pada kubangan jalan yang ambyar itu. 

Sementara jika kondisi curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem makin menambah gawat apabila pengguna jalan tidak mewaspadai arah jalan depan.

Alhasil, selain para pengguna jalan yang gundah, warga masyarakat sekitar jalan yang ambles itu pun ikut jadi galau dan was-was. Hingga pada akhirnya warga banyak yang kesal karena melihat situasi jalan yang seperti itu tak kunjung ada penyikapan dan perbaikan.

Berita Terkait