BUMDes Asemrudung Geyer Grobogan Tuai Sorotan, Pengelola di Sebut Tak Ada Transparansi Dalam Pengelolaan. Kejanggalan Banyak di Temukan
GROBOGAN – Berbagai elemen khususnya warga masyarakat selama ini menyorot terkait pengelolaan Bumdes Desa Asemrudung Kecamatan Geyer Kqbupaten Grobogan. Hal itu menjadi banyak pertanyaan serta dirasa adanya beberapa kejanggalan oleh mereka khususnya transparansi soal pengelolaan Bumdes tersebur.
Informasi yang dihimpun, gejolak mulai terjadi lantaran soal Bumdes didesanya sejauh ini tak ada rkontribusi khususnya pada perekonomian masyarakat disekitarnya.
Disisi lain mereka juga menklaim para pengurusnya terkesan ulur waktu saat pengelolaan disentil warga. Itupun dilakukan karena pihak pengelola juga tak pernah ada laporan soal pengelolaan dana kepada masyarakat.
Dari keterangan beberapa tokoh masyarakat, sudah dua mingguan ini pihaknya bersama beberapa warga lain mempertanyakan terkait laporan keuangan dan data kegiatan di Bumdes tersebut. Namun hingga kini pun belum ada reaksi baik dari ketua sampai pihak pengelola Bumdes.
Beberapa warga pun merasa agak kecewa karena saat mendatangi kantor bumdes di desanya justru isi didalamnya justru kosong, bahkan tak ada pihak pengurus yang ada. Disaat mau balik kanan itu tiba-tiba muncul dan bertemu dengan salah satunya pengurus yakni bendahara yang menjanjikan dalam waktu seminggu warga bisa bertemu dengan pengelola. Akan tetapi apa yang dijanjikan tak kunjung jelas hingga sekarang.
Advertisement
Warga pun sebelum pulang sempat mendengar sedikit keterangan dari Bendahara bumdes dimana mencuplik soal pengelolaan terinci mencapai ratusan juta. Semisal adanya uang kas senilai Rp 30 juta, bahkan tambahan uang dari dana desa Rp 70 juta yang dikelola sejak tahun 2018.
“Kami bersama-sama mendengar sendiri, menurut bendahara memang katanya uang itu tidak diputar. lalu katanya pengurus juga bingung mau bisnis apa,” ucap salah satu tokoh warga yang enggan disebutkan namanya,.
Kejanggalan warga pun makin kuat kali ini, dimana justru dari keterangan Ketua Bumdes yakni Purnomo, terdapat adanya informasi yang berbeda dengan yang didapat dari Bendahara. Dari keterangan Purnomo saat dikonfirmasi melalu pesan WhatsApp, katanya di Bumdes berjalan adanya bisnis menjadi supplier BPNT, trial bank sampah dan pengurusan pajak kendaraan. Kecurigaan pun makin menjadi saat warga meminta keterangan laporan dalam keuangan dan pengelolaannya seperti apa justru tidak diberi tahu dan terkesan selalu menghindar dari pertanyaan warga masyarakat.
Sementara itu, dari keterangan narasumber salah satu warga desa yang lain sebut saja Agus mengungkapkan, soal adanya pembentukan bumdes mengeluh karena hingga kini masyarakat jugq tak merasakan manfaat secara ekonomi. Kemudian disebut tak ada perputaran uang yang dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian bagi warga masyarakat.