Bisnis BBM Ilegal di Duga Masih Gentayangan di Sukoharjo, Potret Mafia Tuai Sorotan dan Bekingnya Ngeri-ngeri..!
SUKOHARJO - Penyaluran dan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Ilegal tanpa izin usaha niaga, khususnya untuk minyak bersubsidi Solar sedang marak-maraknya di Jawa Tengah hingga mencuat dipublik sampai berbagai media.
Selain diduga mafia BBM bersubsidi Solar di SPBU semakin marak. Hal itu bermula diketahui adanya aduan masyarakat yang semakin sulit mendapatkan BBM subsidi solar serta berbagai penampakan janggal yang disaksikan mereka disaat ikut antri pengisian BBM di SPBU. Atas aduan tersebut, tim awak media dan lembaga melakukan pengembangan dengan menyusuri SPBU yang berada di wilayah Sukoharjo.
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya temuan beberapa titik pangkalan atau gudang terselubung yang dijadikan lokasi penyimpanan sekaligus penjualan minyak bersubsidi Solar ilegal yang di ambil dari SPBU untuk di jual kepada perusahaan sampai pelabuhan. Mirisnya, kondisi itu justru diduga dimanfaatkan oleh beberapa oknum aparat sebagai pembeking. Hal itu terbukti dari informasi rekan-rekan yang merasa diancam dan diintimidasi oleh oknum tersebut.
Data yang dihimpun Aliansi Indonesia-KPK, titik-titik lokasi adanya berbagai gudang di Jateng tersebut tidak memiliki izin usaha niaga minyak bersubsidi solar sesuai Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Kali ini tumpuan sorotan ada diwilayah Kabupaten Sukoharjo, beberapa hasil penelusuran diklaim usaha penyimpanan dan penjualan minyak bersubsidi solar ilegal yang dilidik sudah dilakoni bertahun-tahun lamanya, bahkan mafia karbitan mulai muncul dengan adanya berbagai pemain-pemain baru. Namun, hingga kini kurang adanya pengawasan dan penindakan tegas dari Pertamina, Disperindrak maupun Aparat penegak hukum Kepolisian.
Advertisement
Ironisnya, kuat dugaan yang bermain dari pelansiran sampai beking minyak solar bersubsidi itu di duga adalah oknum abdi negara sendiri. Permainan tersebut sebetulnya sudah jelas-jelas nampak dengan gamblang bahwa diantara mereka memang ada main yang bersifat *Simbiosis Mutualisme*.
Bahkan, narasumber dari keterangan beberapa sopir armada pengangsu rata-rata mereka pun memberikan tips bervariasi, berkisar 150 – 300 rb per 1 ton solarnya kepada pihak operator.
Yang terjadi akhirnya terkadang adanya kelangkaan solar di pom bensin hingga meresahkan warga. Pasalnya, kebutuhan BBM Bio Solar untuk pertanian, usaha kecil menengah dan peternak menjadi keniscayaan.
"Beli solar kadang sore atau malam dikit dah habis. Aneh! Akhirnya harus beli solar di pom mini atau eceran," kata ST (55) peternak lele asal Sukoharjo itu.