Benarkah diretasnya Pusat Data Nasional karena pemerintah sedang getol berantas judol?

Foto: Proyek Pusat Data Nasional (PDN) pertama di Indonesia yang dibangun di Cikarang, Jawa Barat.
Kamis, 27 Jun 2024  21:03

Saat ini di beberapa media siber beredar kabar, diretasnya Pusat Data Nasional (PDN) Sementara  karena pemerintah sedang giat memberantas judi online (judol).

Saat dimintai pendapat, Staf Ahli Lembaga Aliansi Indonesia, Muhammad Safei, menyebut kabar tersebut sebagai spekulasi.

"Ya itu sekedar spekulasi, atau cara berpikir teori konpsirasi, yang dalam istilah orang Jawa disebut 'uthak-athik gathuk'," ujarnya.

Menurutnya semua spekulasi naupun teori konspirasi apalagi jika dibumbui narasi-narasi tertentu, selalu menarik dan masuk akal, atau seolah-olah masuk akal.

"Masalahnya adalah seberapa bobot masuk akalnya, seberapa kuat data pendukungnya sehingga bisa lebih terukur tingkat validitasnya. Masuk akal bukan berarti valid atau benar. Jika misalnya, misalnya lho ya, saya bilang PDN diretas oleh pihak luar yang tidak terima hasil pilpres, masuk akal nggak? Tetep masuk aksl, hanya bobot validitasnya yang rendah karena sekedar spekulasi tanpa data pendukung," jelasnya.

Advertisement

Dia menambahkan, semua pihak berhak menyampaikan spekulasi apapun, yang penting kita tetap waras dan tidak terpengaruh.

"Kalau terpengaruh, justru akan mengaburkan substansi masalah yang sebenarnya," kata dia.

Substansinya, menurut dia, adalah tata kelola data dan keamananan PDN Sementara yang sangat buruk.

"Bahkan terkesan kayak main-main, yang bisa membuat orang yang nggak ahli pun bisa geleng-geleng kepala. Masa sekelas data nasional yang berarti pertaruhannya 'wajah' negara cuman makai antivirus atau software keamanan gratisan?" imbuhnya.

Berita Terkait