Adrianus : "Terlibat Tawuran, Pemberhentian Sekolah"

Foto: Kantor Dinas Pendidikan Palembang
Selasa, 10 Des 2024  16:37

"Paket" Istilah Tawuran Pelajar Meneruskan Alumni Sebelumnya
Andi (40) warga Jl. RW. Mongonsidi Kec. Kalidoni, Kota Palembang ini menceritakan, "berawal pada hari Jum'at (06/12/2024) sekitar pukul 11:00 WIB dirinya terdengar jeritan histeris anak dan istrinya. Pas saya keluar rumah terlihat perkelahian antar siswa SMPN sembari terdengar suara "dubrak" terlihat siswa SMPN itu terjatuh dari sepeda motornya yang berboncengan bertiga tepat di simpang jalan depan teras rumah saya", katanya dibincangi media ini, Senin (09/12/2024). 

"Selain itu, Terlihat gerombolan anak-anak siswa SMPN sekolah berbeda di wilayah Jl. Pasundan Kec. Kalidoni, Kota Palembang yang nongkrong di warung seberang rumah saya memukuli anak yang terjatuh dari sepeda motor itu dan terlihat diantara mereka membawa benda mistar besi dan besi holo yang diduga telah dimodifikasi menyerupai parang dan pedang. Saya kejar, mereka lari dengan mengendarai sepeda motor dan terjatuh. Lalu saya tepikan sepeda motor tersebut. Salah satu siswa SMPN yang lari itu mengaku, telah terjadi perkelahian (tawuran red), ucap salah satu siswa diduga SMPN di wilayah Jl. RW. Mongonsidi Kec. Kalidoni, Kota Palembang", akunya, saat saya tanyakan ketika siswa SMPN tersebut mau mengambil sepeda motornya", terang Andi sembari memperlihatkan rekaman video amatir pengakuan salah satu siswa SMPN tersebut dan berjanji tidak mengulangi lagi melalui androidnya. 

Andi meminta kepada siswa tersebut, "pulang sekolah langsung pulang ke rumah, jangan nongkrong-nongkrong lagi, bila terulang kembali, akan saya laporkan ke pihak sekolah dan ke pihak kepolisian", tegas Andi. 

Andi mengaku, "dengan kejadian tersebut, kami merasa tidak nyaman sebagai warga sekitar. Sebab, menurut Andi, tawuran serupa sudah sering terjadi. Masih sekolah sudah berani membawa benda menyerupai sajam, bagaimana nasib generasi muda kita kedepannya", tutup Andi bernada bertanya. 

Sementara, Angga salah satu guru SMPN di wilayah Jl. RW. Mongonsidi Kec. Kalidoni, Kota Palembang ini menceritakan, "sekitar Pukul 11:30 WIB dari arah Jl. Pasundan terlihat sekitar puluhan sepeda motor gerombolan siswa SMPN tepatnya di depan sekolah kami, gerombolan tersebut melintas kencang sembari berteriak, "Hooii..", Hingga para guru kami berhamburan keluar..  Pas didepan arah ke simpang, terlihat salah satu dari gerombolan tersebut ada yang terjatuh sendiri dari sepeda motor nya. Setelah terjatuh, terjadilah perkelahian", lanjutnya. 

Advertisement

Namun, Angga mengaku, "Kami tidak mengetahui antara siswa SMPN mana yang berkelahi tersebut", katanya bernada bertanya. "Kalau siswa kami, pada hari Jum'at itu ada ujian, sekitar Pukul 09:30 WIB sudah pulang", terangnya. 

"Disela kami menghalau gerombolan bermotor tersebut, kami sempat bertanya kepada salah satu siswa yang melintas, anak sekolah mana gerombolan itu? Siswa SMPN di wilayah Jl. Pasundan, jawab siswa yang melintas tersebut", ungkap Angga. 

Terkait hal ini, Angga berharap, "langkah pihak sekolah segera untuk menyelidiki dan mendamaikan, agar tidak terulang kembali", harapnya. 

Senada, Barlian salah satu guru SMPN di wilayah Jl. RW. Mongonsidi Kec. Kalidoni, Kota Palembang ini menceritakan, "sepengetahuannya, usai ujian siswa kami pulang", katanya. Tiba-tiba dari arah Jl. Pasundan terlihat sekitar puluhan sepeda motor gerombolan siswa tepatnya di depan sekolah kami, gerombolan tersebut melintas bolak-balik. Didepan arah ke simpang, terlihat salah satu dari gerombolan tersebut ada yang terjatuh sendiri dari sepeda motor nya. Setelah terjatuh, terjadilah perkelahian", lanjutnya. 

Berita Terkait