Ada Pemuda 'Njengat' di Tugu Macan

 
Sabtu, 09 Okt 2021  20:22

MESUJI. Pertigaan Tugu Macan Desa Brabasan Kecamatan Tanjungraya Kabupaten Mesuj malam itu terlihat agak ramai. Dua tiga motor dan mobil  berlalu-lalang, beberapa anak-anak usia Sekolah Dasar bermain dan bercengkrama di pelataran tugu yang salah satu cahaya lampunya memulas pertigaan. Sepasang anak muda mamatikan mesin motor tepat di depan lokasi Tongkrongan Wong Palembang lalu salah satu dari mereka membeli sebungkus rokok sebelum kembali melesat menuju Taman Kehati Mesuji.

Dari arah Simpangpematang, sebuah truk tanpa muatan perlahan menurunkan kecepatan sebelum berbelok ke kiri, melintasi tiang listrik yang tegak menopang kabel jalur layaknya sebatang pohon meranggas yang kehilangan semangat. Tak ada lagi burung yang hinggap di antara kabel yang hitam menjuntai itu sebagaimana tak ada juga suara klakson yang memekakan. Panorama langit begitu lembut menghiasi malam dan kondisi itu semakin menegaskan gemerlapnya taburan bintang.

Di bawah tiang listrik yang menghadap badan jalan berlapis hot mix baru, Muhammad Arifianto (23) melap puluhan gelas dan beberapa teko pelastik sebelum di susun di atas meja kayu berltaplak karung bekas. Tak ada tenda atau atap yang menaunginya sebagiamana pedagang kaki lima yang lain tapi untuk mengatakan ia tidak sedang berdagang, tentu saja, itu sama sekali tak mungkin.

Bagian depan meja Arif yang menjutai ke bawah juga memampangkan sebuah merk berlatar orange dengan tulisan menyala yang sedikit menyentak: Minuman Rempah Mataram: Njengat. Sebuah narasi yang cukup menggelitik terutama bagi mereka yang baru tiba yang hampir pasti akan segera tercenung. Turun makin ke bawah, di sisi tengah bagian kanan, sebuah tulisan lain juga terpampang menyempurnakan: Gerekan Pemuda Milenial Mesuji.

450x285

Advertisement

Dalam masa yang embun bahkan belum merambat, Arif sudah terlihat sibuk menghadapi panci kecil yang mendidih di atas kompor gas. Ia, tampaknya, sengaja menyambut rombongan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Mesuji yang datang malam itu. Mereka segera memesan minuman ‘aneh’ itu dan Arif yang mengenakan kaus hitam bertuliskan Bangkit Adalah Kita sama sekali tak membuang kesempatan  untuk segera menyeduh.

“Apa ini semacam minuman kesehatan?” tanya Ketua PWI Mesuji, Apriadi, yang malam itu tampak berwajah layaknya seseorang yang ingin banyak tahu. Ia didampingi Sekretaris PWI Mesuji, Yuekli dan salah satu  Dewan Penasehat, Nara Sukarna, serta jurnalis Radar Tuba, Misdi dan beberapa kolega yang lain.

“Minuman rempah asal Jawa, Bang,” jawab Arif. “Terdiri dari kayu manis, jahe, serat kayu secang, cengkih, daun cengkih, tangkai cengkih, pala, serai, daun salam dan gula batu,”

“Kenapa namanya njengat? Maksud saya, apakah itu sebuah nama atau semacam gerakan?”

Berita Terkait